Skip to main content

Status Keanekaragaman Hayati FT Tarakan 2023


 

A.          Pendahuluan

Sesuai dengan Kebijakan Perusahaan mengenai perlindungan keanekaragaman hayati di kawasan lokasi. Fuel Terminal Tarakan telah menetapkan lokasi sebagai kawasan konservasi keanekaragaman flora dan fauna. Kawasan tersebut terletak di dalam area kantor Fuel Terminal Tarakan dan ditumbuhi berbagai macam tumbuhan, termasuk juga memelihara beberapa hewan. Laporan dibawah menunjukkan data flora dan fauna di Fuel Terminal Tarakan periode 2023.

 

B.           Identifikasi Flora dan Fauna

Identifikasi berasal dari kata identik yang artinya sama atau serupa, dan untuk ini tidak terlepas dari nama latin. Identifikasi tumbuhan dan satwa adalah menentukan nama yang benar dan tempatnya yang tepat dalam klasifikasi. Melakukan identifikasi tumbuhan dan satwa berarti mengungkapkan atau menetapkan identitas suatu tumbuhan dan satwa yang dalam hal ini tidak lain daripada menentukan namanya yang benar dan tempatnya yang tepat dalam sistem klasifikasi. Tumbuhan dan satwa yang akan diidentifikasi ini sudah dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan, sehingga tinggal menentukan nama yang tepat dalam klasifikasi.

 

C.          Metode Identifikasi Flora dan Fauna

Survei ini dilakukan dengan berbagai metode untuk mengetahui jumlah dan jenis flora dan faunanya. Adapaun metode yang dilakukan sebagai berikut:

1.      Tumbuhan

Survei tumbuhan dilakukan dengan Metode jelajah pada Kawasan sekitar depot pertamina (Kustiari, 2015). Metode jelajah dilakukan dengan mengelilingi lokasi dan mencatat semua jenis tumbuhan yang ditemukan kemudian mengambil gambar masing-masing spesies lalu diidentfikasi ulang.

2.      Serangga

Sampling serangga dilakukan untuk mengetahui jumlah dan jenis serangga yang ada di lokasi depot pertamina, metode yang dilakukan yaitu metode jelajah dan metode perangkap jaring (Sweep net) (Siregar et al. 2014).

Metode yang digunakan adalah sweeping net. Metode sweeping net yaitu menangkap serangga dengan mengayunkan sweeping net kekiri dan kekanan dengan kecepatan konstan mengikui ransek (garis lurus) sejauh 10 meter. Serangga yang tertangkap kemudian diberi tanda (+) untuk setiap jenis yang ditemukan dan tanda (0) untuk jumlah serangga tiap jenis.

Meode ini dilakukan pada pagi dan sore berdasarkan waktu aktif serangga dengan pengulangan sebanyak tiga kali. Metode sampling ini biasanya digunakan untuk vegetasi bawah (antara permukaan tanah dan kanopi pohon) yang berupa tanaman perdu dengan ketinggian sedang sampai padang rumput yang terbuka maupun tertutup.

 

3.      Burung

Metode yang digunakan adalah metode Encounter Rates (tingkat pertemuan) yaitu pengamatan langsung dengan cara menjelajah dan menghitung setiap individu yang ditemui (Bibby et al. 2000).

 

D.          Hasil Pengamatan

1.      Flora

Pada tahun 2023 Fuel Terminal Tarakan melakukan penghijauan di wilayah konservasi yang telah ditetapkan yang berada di dalam wilayah FT Tarakan, kegiatan tersebut salah satunya adalah penamanan pohon di tahun 2023, sehingga data perkembangan tanaman sampai dengan tahun 2023 di wilayah konservasi FT Tarakan adalah :

No

Nama

Nama Ilmiah

Jumlah

Pi

Ln ni/n

ni/N Ln ni/N

1

Akasia

Acacia Mangium

12

0.005

-5.297

-0.027

2

Pterocarpus Indicus

Angsana

48

0.020

-3.911

-0.078

3

Sphagneticola Trilobata

Bunga Matahari Kecil

72

0.030

-3.506

-0.105

4

Tridax Procumbens

Gletang

61

0.025

-3.672

-0.093

5

Citrus Aurantifolia

Jeruk Nipis

5

0.002

-6.173

-0.013

6

Caladium Bicolor

Keladi Hias

48

0.020

-3.911

-0.078

7

Ficus Benjamina

Beringin

18

0.008

-4.892

-0.037

8

Bouganvillea Spectabilis

Kembang Kertas

18

0.008

-4.892

-0.037

9

Cytotachys Renda

Palem Merah

26

0.011

-4.524

-0.049

10

Carica Papaya

Pepaya

89

0.037

-3.294

-0.122

11

Mimosa Pudica

Putri Malu

55

0.023

-3.775

-0.087

12

Pedilanthus Tithymaloides

Tumbuhan Zig Zag

39

0.016

-4.119

-0.067

13

Manihot Esculenta

Ubi Kayu

82

0.034

-3.376

-0.115

14

Moringa Oleifera

Kelor

72

0.030

-3.506

-0.105

15

Morinda Citrifolia

Mengkudu

12

0.005

-5.297

-0.027

16

Musa Paradisiaca

Pisang

54

0.023

-3.793

-0.085

17

Codianeum Variegatum

Tanaman Puring

18

0.008

-4.892

-0.037

18

Capsicum Frutescens

Cabai Rawit

32

0.013

-4.317

-0.058

19

Ananas Comosus

Nanas

23

0.010

-4.647

-0.045

20

Artocarpus Heterophyllus

Nangka

4

0.002

-6.396

-0.011

21

Plumeria Alba

Kamboja

25

0.010

-4.564

-0.048

22

Syzgium Oleana

Pucuk Merah

45

0.019

-3.976

-0.075

23

Aglaonema Commotatum

Sri Rejeki

7

0.003

-5.836

-0.017

24

Opuntia Cochenillifera

Kaktus Centong

3

0.001

-6.684

-0.008

25

Gardenia Jasminoides

Kacapiring

18

0.008

-4.892

-0.037

26

Heliconia Psitttacorum

Pisang Hias

7

0.003

-5.836

-0.017

27

Adenium Obesum

Kamboja Jepang

23

0.010

-4.647

-0.045

28

Melastoma Malabathricum

Senggani

16

0.007

-5.010

-0.033

29

Eichornia Crassipes

Eceng Gondok

84

0.035

-3.352

-0.117

30

Nepenthes Mirabilis

Kantong Semar

14

0.006

-5.143

-0.030

31

Manilkara Zapota

Sawo

12

0.005

-5.297

-0.027

32

Anacardium Occidentale

Jambu Monyet

4

0.002

-6.396

-0.011

33

Malaleuca Laucadendron

Kayu Putih

8

0.003

-5.703

-0.019

34

Passiflora Foetida

Rambusa Hutan

35

0.015

-4.227

-0.062

35

Cymbopogon Citratus

Serai

22

0.009

-4.691

-0.043

36

Imperata Cylindrica

Ilalang

78

0.033

-3.426

-0.111

37

Laucaena Glauca

Lamtoro

13

0.005

-5.217

-0.028

38

Caladium Humboldtii

Keladi Putih

18

0.008

-4.892

-0.037

39

Sansivieria Trifasciata

Lidah Mertua

23

0.010

-4.647

-0.045

40

Asplenium Nidus

Paku Sarang Burung

8

0.003

-5.703

-0.019

41

Premna Serratifolia

Buas Buas

34

0.014

-4.256

-0.060

42

Psidium Guajava

Jambu Biji

8

0.003

-5.703

-0.019

43

Terminalia Catappa

Ketapang

24

0.010

-4.604

-0.046

44

Terminalia Mantaly

Ketapang Kencana

8

0.003

-5.703

-0.019

45

Syzgium Aquem

Jambu Air

4

0.002

-6.396

-0.011

46

Pometia Pinnata

Matoa

1

0.000

-7.782

-0.003

47

Dypsis Lutescens

Palem Kuning

23

0.010

-4.647

-0.045

48

Jasminum Sambac

Melati

17

0.007

-4.949

-0.035

49

Drymoglossum Microphyllum

Paku Sisik naga

65

0.027

-3.608

-0.098

50

Areca Catechu

Pinang

8

0.003

-5.703

-0.019

51

Lycopodium Clavatum

Paku Kawat

81

0.034

-3.388

-0.114

52

Polyalthia Longofolia

Glodokan Tiang

8

0.003

-5.703

-0.019

53

Alpinia Galanga

Lengkuas

26

0.011

-4.524

-0.049

54

Syagrus Romanzoffiana

Palem Putri

12

0.005

-5.297

-0.027

55

Dendrobium Nobile

Anggrek Citra

8

0.003

-5.703

-0.019

56

Stomanthe Sanguinea

Sabuk Jingga

19

0.008

-4.838

-0.038

57

Casuarina Equisetifolia

Cemara Udang

9

0.004

-5.585

-0.021

58

Thuja Orientalis

Cemara Kipas

8

0.003

-5.703

-0.019

59

Dillenia Suffruticosa

Simpur

18

0.008

-4.892

-0.037

60

Ipomoea Reptans

Kangkung

39

0.016

-4.119

-0.067

61

Mangifera Indica

Mangga

72

0.030

-3.506

-0.105

62

Dicranopteris Pedata

Paku Adam

92

0.038

-3.261

-0.125

63

Cocos Nucifera

Kelapa

39

0.016

-4.119

-0.067

64

Zephyranthes Rosea

Tapak Dara

32

0.013

-4.317

-0.058

65

Euphorbia Milii

Mahkota Duri

22

0.009

-4.691

-0.043

66

Alamanda Chatartica

Alamanda

12

0.005

-5.297

-0.027

67

Ixora Coccinea

Bunga Soka

21

0.009

-4.738

-0.041

68

Ixora Finlaysoniana

Bunga Soka Putih

12

0.005

-5.297

-0.027

69

Centella Asiatica

Pegangan

92

0.038

-3.261

-0.125

70

Vitex Pinnata

Laban

32

0.013

-4.317

-0.058

71

Averrhoa Carambola

Belimbing Manis

3

0.001

-6.684

-0.008

72

Pennisetum Purpureun

Rumput Gajah Mini

42

0.018

-4.045

-0.071

73

Dendrobium Crumenatum

Anggrek Merpati

7

0.003

-5.836

-0.017

74

Calanthe Sp

Anggrek Hitam

8

0.003

-5.703

-0.019

75

Chromolaena Odorata

Kirinyu

21

0.009

-4.738

-0.041

76

Nephelium Lappaceum

Rambutan

4

0.002

-6.396

-0.011

77

Dimocarpus Longan

Lengkeng

3

0.001

-6.684

-0.008

78

Eclipta Prostrata

Urang Aring

43

0.018

-4.021

-0.072

79

Coleus Scutellarioides

Miyana

14

0.006

-5.143

-0.030

80

Durio Zibethinus

Durian

3

0.001

-6.684

-0.008

81

Philodendron Burle Marxii

Philo Brekele

43

0.018

-4.021

-0.072

82

Tabebuia Aurea

Tabebuia Kuning

6

0.003

-5.991

-0.015

83

Avicennia Marina

Api Api Putih

29

0.012

-4.415

-0.053

84

Rhizopora Apiculata

Bakau Minyak

34

0.014

-4.256

-0.060

85

Acrostichum Speciosum

Paklu Laut

41

0.017

-4.069

-0.070

TOTAL

2398

Shannon-Wiener Index(H')

4.100

 

Analisis data dilakukan dengan menghitung:

Indeks Keragaman jenis Shannon Winer (Krebs,1989): H’= − ∑ 𝑝𝑖 ln 𝑝𝑖 𝑝𝑖 = ni /N

Keterangan:         H’ = Indeks keragaman jenis Shannon Winer

ln  = Logaritma natural

Kriteria keragaman taksa dapat dibedakan menjadi tiga kaegori, yaitu: keragaman taksa tinggi, dengan indeks ≥ 3,5, keragaman sedang 1,5-3,5 dan keragaman rendah ≤ 1,5.

 

Total Spesies                               : 85

Total Number Individual            : 2.398

Shannon Wiener Index             :  4,100           

 

2.      Serangga

Berdasarkan hasil pengamatan dan survey, berikut daftar serangga yang ada di FT Tarakan :

No

Jenis Serangga

Nama Ilmiah

Nama

1

Coleoptera

Aulacophora indica

Kumbang Daun

2

Coleoptera

Micraspis discolor

Kumbang Kubah

3

Diptera

Condylostylus mundus

Lalat Kaki Panjang

4

Diptera

Machimus sadyates

Lalat Pembunuh

5

Diptera

Lucilia cuprina

Lalat Hijau Metalik

6

Diptera

Drosophila melanogaster

Lalat Buah

7

Diptera

Eupeodes volucris

Lalat Buah

8

Diptera

Musca domestica

Lalat Rumah

9

Diptera

Neotephritis finalis

Lalat Rumput

10

Diptera

Sepodon sphegea

Lalat Rawa

11

Diptera

Sphaerophoria contigua

Lalat Kuning

12

Hemiptera

Aquarius remigis

Anggang Anggang

13

Hemiptera

Chrysocoris sollii

Kumbang Permata

14

Hemiptera

Agalliopsis sp.

Wereng

15

Hemiptera

Euagoras plagiatus

Wereng

16

Hemiptera

Leptocoris sp

Wereng Merah

17

Hemiptera

Physomerus sp

Wereng Ubi

18

Hemiptera

Tylozygus geometricus

Wereng

19

Hymenoptera

Agonocryptus sp

Tawon

20

Hymenoptera

Aleiodes sp

Tawon Mumi

21

Hymenoptera

Amegilla celceifera

Lebah Cincin Biru

22

Hymenoptera

Ancistrocerus campestris

Ancistrocerus campestris

23

Hymenoptera

Apis cerena

Lebah Madu

24

Hymenoptera

Apis dorsata

Lebah Madu Raksasa

25

Hymenoptera

Chalybion japonicum

Tawon

26

Hymenoptera

Heterotrigona itama

Gala Gala

27

Hymenoptera

Delta campaniforme

Tawon Tembikar

28

Hymenoptera

Oecophylla smaragdina

Semut Rangrang

29

Hymenoptera

Polyrhachis armata

Semut Hitam

30

Hymenoptera

Ropalidia fasciata

Tawon Kemit

31

Hymenoptera

Sceliphron madraspatanum

Tawon Pengoles Lumpur

32

Hymenoptera

Sphex sp

Tawon Emas

33

Hymenoptera

Vespa affinis

Vesoa Affinis

34

Hymenoptera

Xylocopa confusa

Lebah Besar

35

Lepidoptera

Sphenarches anisodactylus

Ngengat Bulu

36

Lepidoptera

Amata huebneri

Ngengat Harimau

37

Lepidoptera

Hymenoptychis sordida

Ngengat

38

Lepidoptera

Acraea violae

Kupu Kupu

39

Lepidoptera

Gesonia obeditalis

Ngengat

40

Lepidoptera

Hypolimnas bolina

Kupu Kupu Bulan Biru

41

Lepidoptera

Junonia atlites

Kupu Kupu Merak Abu

42

Lepidoptera

Junonia hedonia

Junonia hedonia

43

Lepidoptera

Junonia orithya

Kupu Kupu Banci Biru

44

Lepidoptera

Mycelesis perseus

Kupu Kupu

45

Lepidoptera

Acrobasis repandana

Ngengat

46

Lepidoptera

Sameodes cancellalis

Ngengat Crambid

47

Lepidoptera

Scopula inductata

Ngengat Kupu Kupu

48

Lepidoptera

Pelopidas conjuncta

Kupu Kupu Ngengat

49

Lepidoptera

Zizeeria otis

Kupu Kupu Rumput

50

Odonata

Agriocnemis femina

Capung Jarum Centil

51

Odonata

Ceriagrion cerinorubellum

Capung Jarum Rawa

52

Odonata

Macrodiplax cora

Capung Layang

53

Odonata

Diplacoides trivialis

Capung Badak

54

Odonata

Neurothemis terminata

Capung Merah

55

Odonata

Orthetrum sabina

Capung Badak

56

Odonata

Orthetrum testaceum

Capung

57

Odonata

Pseudagrion

Capung Jarum Biru

58

Orthoptera

Acrida cinrea

Belalang Kepala Panjang

59

Orthoptera

Aiolopus thalassinus

Belalang Rumpur

60

Orthoptera

Conocephalus maculatus

Belalang Tombak

61

Orthoptera

Odontomantis planiceps

Belalang Semut

62

Orthoptera

Oxya japonica

Belalang Jepang

63

Orthoptera

Phaneroptera nana

Jangkrik Semak Sabit

64

Orthoptera

Phlaeoba fumosa

Belalang Coklat

65

Orthoptera

Phlaeoba infumata

Belalang Coklat

66

Orthoptera

Xenocatantops humilis

Belalang Kaki Belang

 

Analisis data dilakukan dengan menghitung:

1)      Indeks dominansi Simpson (Simpson, 1949) dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:           D = Indeks dominansi Simpson

N = Jumlah jenis

Ni = Jumlah individu jenis ke-I (ni) N

Kisaran nilai indeks dominansi dianggap tinggi jika D > 1, dan indeks dominansi rendah jika D < 1. Indeks dominansi berkisar dari 0-1, dimana semakin rendah nilanya, berarti semakin berkurang jenis serangga yang mendominasi, begitu pula sebaliknya.

 

2)      Indeks kemerataan atau keseragaman (Krebs,1989): E = H′/ln S

Keterangan:           E = Indeks kemerataan

S = Jumlah taksa

Kriteria kemerataan terbagi tiga, yaitu: persebaran taksa merata, dengan e > 0,6, taksa cukup merata dengan e > 0,3-0,6 dan nilai e < 0,3 berari taksa tidak merata. Apabila nilai indeks e mendekati angka 0, berarti persebaran seluruh taksa tidak merata dimana ada kelompok taksa yang mendominasi, sedangkan jika nilai indeks e = 1, berarti persebaran seluruh taksa merata dan memiliki peluang hidup yang sama.

 

 

a.       Hasil dan Pembahasan

Tabel Hasil sampling dengan metode sweeping net

Titik Sampling

 

Urutan Spesiment

Jumlah

+ (S)

Jumlah Tanda (N)

 

H'

 

E

 

D

 

I

+0000+00000000000000000000000000

0000000++00+000+++000000000+000

++000+000+00000+++++0

 

18

 

84

 

2,186

 

0,756

 

0,199

 

II

+++0+00+0+000+0+000+0+000000000

00+00+0+0++0+00+00+00++++0

 

22

 

57

 

2,842

 

0,919

 

0,080

 

 

III

+0+0+00++000000000000+0+0000000

000000000000+0000++++++00000000

+++0000000000000++++00000++0++

+00++

 

 

28

 

 

97

 

 

2,710

 

 

0,813

 

 

0,102

 

Ket:           H’= Indeks keanekaragaman

E= Indeks keseragaman

D= Indeks dominanasi

 

Pengambilan sampel dengan sweeping net dilakukan pada tiga area berbeda yang dianggap memiliki karakter lingkungan yang berbeda. Pada titik perama dilakukan disekitar area pengisian mobil tangki dan pengolahan limbah, aktifitas manusia pada titik ini terbilang padat, intensias cahaya yang tinggi, terdapat kolam-kolam air dan dominan padang rumputnya terbuka. Pada titik kedua disekitar area tangki timbun, pada area ini jarang terjadi aktifitas manusia, intensias cahaya tinggi, terdapat irigasi air dan padang rumput yang terbuka dan baru mengalami pemangkasan. Pada titik ketiga dilakukan disekitar area bukit, dimana aktifitas manusia pada lokasi ini terbilang jarang, terdapat pepohonan dan semak tersebar didalam lokasi, terdapat kolam-kolam air, dan inensias cahaya yang sedang.

Penangkapan serangga sekitar kawasan FT Tarakan pada titik pertama 84 serangga dengan 15 jenis berbeda. Indek keanekaragaman diperoleh 2,186, artinya keanekaragaman jenis pada titik pertama masuk dalam kaegori sedang. Indeks keseragaman diperoleh 0,756, dimana indeks keseragaman berkisar dari 0-1, semakin besar nilainya berarti persebaran jenis dalam komunitas merata atau kondisi komunitas tersebut stabil. Nilai indeks keseragaman yang tinggi ini juga menggambarkan bahwa kurangnya hubungan yang saling merugikan dalam komunias, sehingga peluang hidup masing-masing jenis dianggap sama dan dapat bertahan dari perubahan lingkungan yang terjadi. Indeks keseragaman juga berbanding terbalik dengan dominansi, dimana tingginya nilai keseragaman berari rendahnya dominansi dari jenis tertentu. Indeks dominansi yang diperoleh yaitu 0,199, artinya nilai D < 1 atau tidak ada jenis yang mendominasi. Titik kedua diperoleh 22 jenis dari 57 serangga yang tertangkap. Indeks keanekaragaman diperoleh 2,842 yang berarti keanekaragaman jenis sedang, indeks keseragaman 0,919 yang berati persebaran jenis merata, dan indeks dominansi 0,080 yang berarti tidak ada dominansi dari jenis serangga tertentu.

Titik ketiga diperoleh 28 jenis dari 97 serangga yang tertangkap. Indeks keanekaragaman diperoleh 2,710 yang berarti keanekaragaman jenis sedang, indeks keseragaman 0,813 yang berati persebaran jenis merata, dan indeks dominansi 0,102 yang berarti tidak ada dominansi dari jenis serangga tertentu.

Hasil yang diperoleh dapat dipengaruhi oleh berbagai hal, misalnya pada pengamatan kali ini; sering terjadi hujan pada pagi hari dan terik disore hari sehingga aktifitas serta perkembangan serangga tidak maksimal, aktifitas serangga sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan, genangan-genangan air akibat tingginya curah hujan juga dapat merendam telur- telur serangga rerumputan maupun yang membuat sarang dalam tanah. Tingginya jumlah predator seperi burung dan reptil, jumlah individu setiap populasi dalam rantai makanan harus berbentuk seperti piramida dimana pemangsa puncak harus lebih sedikit dibanding mangsanya agar keberadaan tiap tingkatan ranai makanan tetap terjamin. Beberapa kegiatan operasional juga dapat memberi pengaruh, pada kasus ini yaitu pemotongan rumput secara berkala pada FT Tarakan yang juga termasuk dalam prosedur safety.

 

3.      Burung

Berdasarkan hasil pengamatan dan survey, berikut daftar burung yang ada di FT Tarakan :

No.

Nama lokal

Nama Ilmiah

Jumlah

Kelimpahan Relatif

Skala Urutan

 

1

Burung Gereja Erasia Tree Sparrow

Passer montanus

265

13.25

Umum

2

Bondol Coklat Scaly-brasted Munia

Lonchura atricapilla

36

1.8

Tidak Umum

3

Kapinis Rumah Little swift

Apus nipalensis

73

3.65

Sering

4

Cucak Kutilang Sooty-headed Bulbul

Pycnonotus aurigaster

29

1.45

Sering

5

Kareo Padi White-breasted waterhen

Amaurornis phoenicurus

3

0.15

Tidak umum

6

Kokokan Laut

Butorides striata

2

0.1

Tidak umum

7

Madu Kelapa Brown-throated sunbird

Anthreptes malacensis

5

0.25

Tidak Umum

8

Murai Batu White-rumped shama

Copsychus malabaricus

3

0.15

Tidak Umum

9

Merbah Cerukcuk Yellow-vented Bulbul

Pycnonotus goiavier

93

4.65

Sering

10

Loverbird Love-bird

Agapornis lilianae

36

1.8

Tidak Umum

11

Kasturi ternate Musk bird ternate

Lorius garullus

4

0.2

Tidak Umum

12

Cekakak Sungai Collared kingfisher

Halcyon chloris

68

3.4

Sering

13

Layang-layang Batu Pacific swallow

Hirundo tahitica

28

1.4

Tidak umum

14

Punai Gading Pink-neckeed green pigeion

Treron vernans

16

0.8

Tidak umum

15

Perkutut Jawa Zebra dove

Geopelia striata

36

1.8

Tidak umum

16

Elang Bondol Brahminy kite

Haliastur indus

15

0.75

Tidak umum

17

Kipasan Belang White-troated fantai

Rhipidura javanica

14

0.7

Tidak umum

18

Merpati Batu Colombus dove

Columba livia

19

0.95

Tidak umum

 

Berdasarkan hasil pengamatan dan survei keanekaragaman hayati yang di lakukan di FT Tarakan, Kalimantan Utara, ditemukan 18 jenis Aves dengan metode Encounter Rates (tingkat pertemuan) serta jumlah keseluruhan spesies yang ditemukan yaitu 745 ekor dari keseluruhan spesies. Pada umummnya spesies Aves yang di temukan pada saat melakukan pengamatan di area FT Tarakan merupakan spesies burung-burung liar yang menghuni kawasan FT Tarakan yang biasanya diakibatkan oleh letak areal, lingkungan sekitar, kelimpahan flora dan fauna di dalam areal serta faktor ekologis lainnya.

Spesies yang paling banyak ditemukan adalah jenis burung Gereja Erasia dengan jumlah keseluruhan sebanyak 265 ekor serta burung Merbah Cerukcuk dengan jumlah 93 ekor yang artinya tegolong kedalam jenis yang umum dijumpai. Adapun spesies yang termasuk kedalam kategori jarang dijumpai yaitu burung Kokokan Laut dengan nilai kelimpahan hanya 0,1 atau hanya dijumpai 2 ekor selama pengamatan.

 

 

 

4.      Fauna Lain

Selain flora, serangga dan burung juga dilakukan survei fauna lainnya. Diantaranya adalah tupai kelapa, kucing domestic, bekantan, biawak air, kadal kebun, anjing domestic, dan ikan tempakul.

 

E.           Kesimpulan

Berdasarkan hasil survei diperoleh 83 spesies tumbuhan, 3 spesies mangrove, 7 ordo serangga dengan jumlah 69 spesies. Selain itu, diperoleh 18 spesies burung dimana spesies yang paling banyak ditemukan adalah jenis burung Gereja Erasia dengan jumlah keseluruhan sebanyak 265 ekor serta burung Merbah Cerukcuk dengan jumlah 93 ekor serta terdapat 7 spesies fauna lainnya.

Pada tahun 2023 terdapat peningkatan keanekaragaman hayati sebesar 17%, yang pada tahun 2022 index menunjukkan angka 3,499 meningkat menjadi 4,100 pada tahun 2023.

 

 

 

 

Disusun Oleh,

Jr Supervisor HSSE

Disetujui oleh,

Fuel Terminal Manager Tarakan

 

 

Ibnu Naufal

 

 

Dwi Sutantono

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran Foto Flora FT Tarakan

 

    

Akasia

Keladi

Jeruk Nipis

   

Mengkudu

Kamboja

Kantong Semar

   

Kayu Putih

Jambu Biji

Matoa

    

Glodokan Tiang

Anggrek Citra

Anggrek Merpati

 

 

Lampiran Foto Fauna FT Tarakan

 

 

Lalat Kuning

Belalang Jepang

Capung Jarum Rawa

Sumber: Foto Survei, 2023

Sumber: Foto Survei, 2023

 

Kumbang Permata

Wereng Merah

Tawon Tembikar

Comments

Popular posts from this blog

Love Bird di Penangkaran FT Tarakan Menunggu Waktu Menetas

 

IDENTIFIKASI PARAMETER FAUNA DILINDUNGI DAN LANGKA PT. PERTAMINA PATRA NIAGA FUEL TERMINAL TARAKAN

  IDENTIFIKASI PARAMETER FAUNA DILINDUNGI DAN LANGKA PT. PERTAMINA PATRA NIAGA FUEL TERMINAL TARAKAN No Jenis Spesies Dasar Penetapan Status Status Spesies Kehati Nilai Status Spesies Satuan IUCN CITIES PP. No 7 Tahun 1999 Permen LH No. 106 Tahun 2018 2020 2021 2022 2023 2024 A Flora 1 Akasia IUCN Least Concern - Tidak Dilindungi Tidak Dilindungi 25 26 27 27 27 Batang 2 Pterocarpus Indicus CITIES Endangered Appendices II Tidak Dilindungi Tidak Dilindungi 22 28 30 32 32 Batang 3 Sphagneticola Trilobata PP. No 7 Tahun 1999 Least ...